Assalamualaikum!
Jadi
ceritanya baru beli map kan. Nah supaya ga ngebosenin, covernya pengen dikasih gambar apalah gitu. Teringatlah kalau gw masih ada
poster-poster anime. Begitu dibuka ternyata.. SET DAH BANYAK YE CUUUYY!
Setelah
beberapa lama lihat sana-sini, bolak-balik poster dan majalah..
Akhirnya, semuanya gw rapihin, masukin lagi ke dalam lemari karena saking
sayangnya. Jangan dipake deh, biarin map nya polos aja. Hahahahahaa
And the question is... WHERE DID I GET ALL THOSE POSTERS?
Maybe
a few years ago you've heard about ANIMONSTER, majalah dengan tagline 'all
about anime and manga in Indonesia'. Publishernya Megindo, sama dengan Cinemagz. Kalau dulu banyak majalah ngasi poster, animonster berani
ngasi ga cuma poster, tapi 4 postcard, notebook, kalung, gelang, pin, pendant
dsb yg berhubungan dgn anime, dan beberapa item dlm satu edisi! Gila ga tuh..
👍🏼
Dari tahun 2005
sampai 2009an (I guess), gw adalah salah satu org yg tergila-gila sama majalah ini and became one of their Monsta (how it called its readers).
Nungguin edisi terbaru setiap bulannya tanpa terlewat satu edisipun.
Dari jaman masih streples-an, lem majalahnya lepas, flip cover, one
cover, ukurannya A4 mengecil ke A5, dua edisi spesial posterbook, pergi
dari satu bunkasai ke bunkasai animonz lain, wah banyak deh pokoknya.
Bahkan gw bela-belain ke tukang loak, nyari edisi lama majalah ini. The
reason simply because I love anime-manga-Jpop-Jrock-Jcultures (even
until now). Dan majalah ini provided all of them (walaupun 70% nya
mostly of course anime-manga).
Didn't know why
gw berhenti berlangganan setelah kuliah semester 3 an. I thought I had
interests on other things and since then I've never heard about Animonster anymore. Where did it go? No idea. Recently, I googled and
found out the magazine decided to stop publishing since 2014 due to many
reasons. Tapi beneran, I feel sad everytime I pass rak majalah di toko
buku. I always try to find animons, but it never there anymore 😥
One
thing, animons really shaped me to be different from others. Bangga
sekali bisa punya pengalaman sebagai Monsta. Saat org lain di masa
remajanya bermain dengan hal yg ga jelas, nongkrong dimana-mana,
menggalaukan pacarnya, berambisi untuk nilai sekolah, gw mah bodo amat.
Asik aja berkutat dengan hobi cari tahu budaya Jepang. Koleksi
barang-barang yg ga semua org punya, tahu sesuatu yang ga semua org
tahu, belajar hal-hal yang ga semua org punya kesempatan itu. If I think
about it.. Waah.. alhamdulillah Im so blessed. Mungkin satu-satunya yang gw sesalkan saat ini adalah gw belum punya kesempatan utk costplay. Dulu
pernah sih, kepikiran utk costplay ala Misa Amane's Death Note. Ud beli
baju dan pernak-perniknya pula, tapi keburu pake kerudung. Yasudahlah
hahahahaha..
So it
was a brief story of how I loved J-cultures, specifically on
anime-manga. Hope you'll have an idea of how absurd I was back than
Thank you for reading my story!
Wassalamualaikum 😊

