Pages

30/03/2018

Me, The Monsta of Animonster

Assalamualaikum!




Jadi ceritanya baru beli map kan. Nah supaya ga ngebosenin, covernya pengen dikasih gambar apalah gitu. Teringatlah kalau gw masih ada poster-poster anime. Begitu dibuka ternyata.. SET DAH BANYAK YE CUUUYY!










Setelah beberapa lama lihat sana-sini, bolak-balik poster dan majalah.. Akhirnya, semuanya gw rapihin, masukin lagi ke dalam lemari karena saking sayangnya. Jangan dipake deh, biarin map nya polos aja. Hahahahahaa




And the question is... WHERE DID I GET ALL THOSE POSTERS?







Maybe a few years ago you've heard about ANIMONSTER, majalah dengan tagline 'all about anime and manga in Indonesia'. Publishernya Megindo, sama dengan  Cinemagz. Kalau dulu banyak majalah ngasi poster, animonster berani ngasi ga cuma poster, tapi 4 postcard, notebook, kalung, gelang, pin, pendant dsb yg berhubungan dgn anime, dan beberapa item dlm satu edisi! Gila ga tuh.. 👍🏼






Dari tahun 2005 sampai 2009an (I guess), gw adalah salah satu org yg tergila-gila sama majalah ini and became one of their Monsta (how it called its readers). Nungguin edisi terbaru setiap bulannya tanpa terlewat satu edisipun. Dari jaman masih streples-an, lem majalahnya lepas, flip cover, one cover, ukurannya A4 mengecil ke A5, dua edisi spesial posterbook, pergi dari satu bunkasai ke bunkasai animonz lain, wah banyak deh pokoknya. Bahkan gw bela-belain ke tukang loak, nyari edisi lama majalah ini. The reason simply because I love anime-manga-Jpop-Jrock-Jcultures (even until now). Dan majalah ini provided all of them (walaupun 70% nya mostly of course anime-manga).





Hampir semua anime-manga-Jsongs-Jdorama gw tau. Contoh case nya adalah saat orang2 belum tau Naruto itu apa, gw ud punya komik volume 1 cetakan perdananya. Rurouni Kenshin, Hikaru no go, Fullmetal alchemist, Samurai champloo, Inuyasha, Getbackers, Honey and clover, Big wind up, Saiunkoku mononogatari, Chihayafuru, Death note, Detective conan, Detective kindaichi, Fruits basket, Fullmetal panic!, Gensomaden saiyuki, Gundam seed - destiny, La corda d'oro, 20th century boys, Monster, Nodame cantabile, Saint seiya, Gals, X clamp, Cardcaptor sakura, Hack//sign, Ghibli's movies, J-doramas, J-artists, J-songs, you name it, I know it!!!!




Didn't know why gw berhenti berlangganan setelah kuliah semester 3 an. I thought I had interests on other things and since then I've never heard about Animonster anymore. Where did it go? No idea. Recently, I googled and found out the magazine decided to stop publishing since 2014 due to many reasons. Tapi beneran, I feel sad everytime I pass rak majalah di toko buku. I always try to find animons, but it never there anymore 😥




One thing, animons really shaped me to be different from others. Bangga sekali bisa punya pengalaman sebagai Monsta. Saat org lain di masa remajanya bermain dengan hal yg ga jelas, nongkrong dimana-mana, menggalaukan pacarnya, berambisi untuk nilai sekolah, gw mah bodo amat. Asik aja berkutat dengan hobi cari tahu budaya Jepang. Koleksi barang-barang yg ga semua org punya, tahu sesuatu yang ga semua org tahu, belajar hal-hal yang ga semua org punya kesempatan itu. If I think about it.. Waah.. alhamdulillah Im so blessed. Mungkin satu-satunya yang gw sesalkan saat ini adalah gw belum punya kesempatan utk costplay. Dulu pernah sih, kepikiran utk costplay ala Misa Amane's Death Note. Ud beli baju dan pernak-perniknya pula, tapi keburu pake kerudung. Yasudahlah hahahahaha..




So it was a brief story of how I loved J-cultures, specifically on anime-manga. Hope you'll have an idea of how absurd I was back than
Thank you for reading my story!




Wassalamualaikum 😊

No comments:

Post a Comment